Nenek Windrush, 81 tahun, yang tinggal di Inggris selama 50 tahun dihalangi untuk kembali ke Inggris setelah mengunjungi Jamaika untuk menghadiri pemakaman.

Nenek Windrush, 81 tahun, yang tinggal di Inggris selama 50 tahun dihalangi untuk kembali ke Inggris setelah mengunjungi Jamaika untuk menghadiri pemakaman.

Seorang nenek Windrush yang membayar pajak di Inggris selama 50 tahun tidak punya uang dan terputus dari keluarganya sejak pergi ke pemakaman adiknya di Jamaika.

Gretel Gorcan, 81, adalah salah satu dari ribuan orang yang diundang dari Karibia ke Inggris untuk meningkatkan ekonomi dan melakukan pekerjaan rutin dan membangun keluarga di London.

Ketika dia tiba di 1960 usia 24 dia mendapat cap di paspornya memberi dia cuti tak terbatas untuk tetap, tapi itu dicuri di tahun 2006 perampokan.

Meskipun dia tidak tinggal di Jamaika selama setengah abad, pihak berwenang mengatakan dia tidak akan mengeluarkan paspor Inggris dan akan membutuhkan visa jika dia meninggalkan negara itu.

Ketika Ms Gorcan kembali dari pemakaman adik perempuannya pada tahun 2010 dia terkejut ditolak masuk karena paspor baru dia bukan dokumentasi yang benar.

"Dari kehidupan, saya pernah dikelilingi oleh anak-anak saya di London untuk menjadi tunawisma di Jamaika telah menghancurkan hati saya," katanya kepada The Mirror.

“Saya bepergian ke Inggris untuk membantu janji kehidupan baru, tetapi sekarang mereka telah membelakangi saya.

'Anak-anakku masih di London, tetapi aku tinggal di sini. Ini bukan bagaimana saya ingin hidup di tahun-tahun terakhir saya. Saya sangat merindukan keluarga saya. Saya ingin kembali ke rumah saya di Inggris tetapi tidak bisa. '

Sejak itu dia terjebak di sebuah negara yang sekarang asing baginya tanpa anak-anak dan cucu-cucunya yang dia andalkan untuk bertahan hidup.

Ms Gorcan semakin sakit diabetes dan telah jatuh ke dalam dua koma karena ia tidak lagi mampu membayar obatnya. aduq

Para pejabat Inggris memotong tunjangannya, yang ia terima selama beberapa tahun setelah dan dikirim oleh putrinya, dan diburu untuk £ 19.000 yang mereka katakan tidak berhak.

Oktogenarian memiliki enam dari delapan anaknya yang tinggal di Inggris, beberapa di antaranya memiliki anak-anak mereka sendiri yang bahkan tidak pernah bisa dipeluknya.

Putrinya, Pauline Blackwood, khawatir ibunya akan meninggal tanpa bisa kembali karena dia semakin sakit tanpa obatnya.

'Mum tidak punya uang. Dia tidak memiliki apa pun kecuali uang yang saya kirimkan. Apa yang mereka ingin dia lakukan? Menjadi tunawisma lagi? ' dia berkata.

Keluarga Gorcan mengajukan permohonan visa baginya untuk kembali dan mengumpulkan bukti yang diperlukan untuk membuktikan status tinggal permanennya.

Mereka berusaha mencari dokumen untuknya, tetapi mengklaim telah diblokir di setiap belokan oleh pihak berwenang yang mengharuskannya untuk mengajukan dokumen sendiri.

Ms Blackwood mengatakan butuh satu tahun untuk bertemu dengan direktur dewan Lambeth yang berjanji akan membantu melacak catatan perumahannya.

Tapi dia mengklaim tidak ada yang terjadi dan itu perjuangan yang berat untuk mendapatkan bukti lain dari Home Office.

"Dia tidak punya apa-apa oleh pihak berwenang ketika seluruh hidupnya ada di Inggris," kata Blackwood.

Pembatasan terbaru dalam hukum imigrasi mengharuskan orang untuk memiliki bukti dokumen tempat tinggal dekat-kontinyu di Inggris.

Banyak dari mereka di generasi Windrush tidak memiliki catatan ini, karena tidak pernah mengajukan permohonan untuk kewarganegaraan atau paspor Inggris, dan sekarang berjuang untuk membuktikan bahwa mereka ada di sini secara legal.